TATA IBADA 7 APRIL 2019
GEREJA
TORAJA
(Anggota
PGI)
KLASIS
PULAU JAWA
BADAN
PEKERJA MAJELIS JEMAAT SURABAYA
CABANG
KEBAKTIAN MALANG RAYA
Sekertaris: Pnt. Irianto S.
Hp: 0812 3444 6418, Email:getormalang@gmail.com
|
|
TATA IBADAH
PRA-PASKAH V
Minggu
7 April 2019
Stola Ungu
(Liturgi model 2)
BERHIMPUN
MENGHADAP ALLAH
PL :Minggu ini kita memasuki minggu Prapaskah kelima. Dalam
minggu prapaskah kelima ini, kita mengenang sengsara dan kemenangan Tuhan kita
Yesus Kristus untuk menebus kita dari kuasa dosa. Saat ini juga kita memasuki
bulan Diakonia untuk menyatakan kepedulian yang lebih nyata kepada orang-orang
yang lemah. Termasuk didalamnya adalah aksi pangiu’ untuk menyatakan kasih
sayang kepada mereka yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk pelayanan
Gereja Toraja. Di bawah sorotan tema ”Lupakan Masa Lalu, Lihat Kedepan” kita
menikmati perjumpaan dengan Allah.
Prosesi (Berdiri)
-
PF melakukan simbolisasi Prapaskah
(pemadaman satu lilin Prapaskah), sebelum menerima Alkitab.
Menyanyi :Sungguh
Lembut Tuhan Yesus Memanggil KJ. 353
Sungguh
lembut Tuhan Yesus memanggil, memanggil aku dan kau.
Lihatlah
Dia prihatin menunggu aku dan kau.
“Hai
mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!” Sungguh
lembut
Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!”
Janganlah
ragu, Tuhanmu mengajak, mengajak aku dan kau;
Janganlah enggan menerima kasihNya terhadap aku dan kau.
“Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!” Sungguh
lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!”
Janganlah enggan menerima kasihNya terhadap aku dan kau.
“Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!” Sungguh
lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!”
Votum
PF :Ibadah ini berlangsung dalam nama Bapa, anak dan Roh Kudus.
J : 5 6 5
6 5 4
3
A - min,
A
- min, A
- min.
Salam
PF Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada
dalam Kristus.
J Damai sejahtera bagi semua
Bermazmur
PL+J Membaca Mazmur 126:1-6
Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN
memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang
bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan
lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di
antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar
kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkara besar
kepada kita, maka kita bersukacita. Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN,
seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan
mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang
yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang
dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Menyanyi “Menjulang Nyata Atas
Bukit Kala” (KJ 183 : 1)
Menjulang nyata atas bukit kala t’rang
benderang salibMu Tuhanku
Dari sinarNya yang menyala-nyala, memancar kasih agung
& restu
Seluruh umat insan
menengadah, ke
arah cahya kasih yang mesra
Bagai pelaut
yang karam merindukan, di
ufuk timur pagi merekah.
Perintah
Mengasihi (Berdiri)
PF :Membaca I Yohanes 4:7-10
Saudara-saudaraku yang kekasih,
marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap
orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak
mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah
kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus
Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih
itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi
kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Menyanyikan ”Bahasa
Kasih”
Kasih pasti lemah lembut, Kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati, KasihMu, kasihMu, Tuhan
Ajarilah kami ini saling mengasihi
Ajarilah kami ini saling mengampuni
Ajarilah kami ini kasihMu oh, Tuhan
KasihMu kudus tiada batasnya
Pengakuan
Dosa dan Berita Anugerah (Duduk)
PF :Marilah kita menghadap kepada Tuhan sambil mengaku
dosa dihadapan-Nya secara pribadi: Instrumen (KJ 27: 1-4)
bait 1 dinyanyikan Cantoria dan PF (Dengan setegah suara)
PF :Kepada kamu sekalian yang tunduk dalam penyesalan, berita anugerah
dari Allah dinyatakan kembali:”TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan
berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya
Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan
tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi
langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang
takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita
pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN
sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. (Maz.
103:8-13)
Menyanyi “Dihapuskan dosaku” (KJ. 36:3)
Perdamaian bagiku hanya oleh
darah Yesus;
bukan oleh amalku: hanya oleh
darah Yesus.
O, darah Tuhanku, sumber
pembasuhku!
Sucilah hidupku hanya oleh darah
Yesus.
RESPONS
JEMAAT
Persembahan (Duduk)
PL2 :Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai
dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur
benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.(Mazmur
126 : 5-6)
Menyanyi “Memandang
Salib Rajaku” (KJ.
169:1-3)
Memandang salib Rajaku yang mati
untuk dunia,
kurasa hancur congkakku dan
harta hilang harganya.
Tak
boleh aku bermegah selain di dalam salibMu;
kubuang
nikmat dunia demi darahMu yang kudus.
INSTRUMEN:
Ayat 3 akan dinyanyikan setelah pundi selesai dijalankan
Berpadu kasih dan sedih mengalir
dari lukaMu;
mahkota duri yang pedih
menjadi keagunganMu.
Doa
Persembahan
Menyanyi :
“Memandang
Salib Rajaku” (KJ.
169:4)
Melihat darah lukaNya membalut tubuh
Tuhanku,
‘ku mati bagi dunia dan dunia
mati bagiku.
Pelayanan
Firman
Doa Pembacaan Alkitab
Pembacaan Alkitab
Lector
1
: Yesaya 43:16-21
Lector
2 : Filipi 3:1b-16
PF : Yohanes 12:1-8 (Berdiri)
Menyanyi:
“Kurre Sumanga’ Puang”
(NJNE. 78)
Khotbah: “Lupakan Masa Lalu, Lihat Kedepan” (Duduk)
Saat Teduh
RESPONS
JEMAAT
Doa Syafaat
Doa Bapa Kami
Pengutusan
dan Berkat
Petunjuk Hidup Baru
PF :Dengarkanlah Petunjuk Hidup Baru: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan
janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak
membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu
mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai
di padang belantara.
(Yesaya 43 : 18-19)
Nyanyian Jemaat: “Perubahan Besar” (PKJ.
239:1-2)
Perubahan besar di kehidupanku,
sejak Yesus di hatiku;
di jiwaku bersinar terang yang
cerlang, sejak Yesus di hatiku.
Ref : Sejak Yesus di hatiku, sejak Yesus di hatiku,
jiwaku bergemar bagai ombak besar
sejak Yesus di hatiku.
Aku tobat, kembali ke jalan
benar, sejak Yesus di hatiku;
dan dosaku dihapus, jiwaku segar,
sejak Yesus di hatiku. Reff.
Pengutusan
PF :Pergilah. Jalanilah
kehidupan ini, Tuhan sudah mengampuni kita, Dia tidak mengingat-ingat dosa kita
lagi, karena itu janganlah berbuat dosa. Yang lama sudah berlalu, yang baru
sudah datang. Yesus telah menjadikan kita ciptaan baru, karena itu marilah kita
hidup dalam pembaruan yang telah diadakan-Nya, hidup dalam terang kebenaran-Nya
dan jadi saksi yang memberitakan kebenaran-Nya.
Berkat
PF :Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita,
kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya.
J : A - min!
PL1 : Nyanyian
Syukur “Berkumandang Suara Dari Seberang”
(KJ. 425:1-2)
Berkumandang
suara dari seberang, “Kirimlah cahyamu!”
Banyak jiwa dalam dosa mengerang, “Kirimlah cahyamu!”
Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap.
Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap.
Banyak jiwa dalam dosa mengerang, “Kirimlah cahyamu!”
Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap.
Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap.
Kita
t’lah dengar jeritan dari jauh, “Kirimlah cahyamu!”
Bantuanmu b’rikan, janganlah jemu, “Kirimlah cahyamu!”
Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap.
Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap.
Bantuanmu b’rikan, janganlah jemu, “Kirimlah cahyamu!”
Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap.
Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap.
Saat Teduh Pribadi
SELAMAT
HARI MINGGU
TUHAN
YESUS MEMBERKATI
______________________________________________________
PF
Menyerahkan Alkitab kepada PPA.
Jika
yang digunakan dalam Prosesi adalah Alkitab yang diletakkan dan dibuka di meja
simbol, maka Alkitab tersebut ditutup oleh PF dan diserahkan kepada PPA
PPA
berjalan ke pintu utama, membawa Alkitab dengan posisi yang sama seperti saat
berprosesi sebagai simbol keyakinan bahwa Firman Tuhan akan menuntun langkah
jemaat, serta komitmen untuk memberitakan Injil.
Doa
Penutup di Konsistori dan penanggalan Stola PF.
MAKNA PRAPASKAH
Masa Prapaskah yang
selama ini disebut Minggu-minggu Sengsara, sudah dirayakan sejak abad ke-4 (dalam kalender siklus temporal) dengan penekanan pada perhitungan 40 hari sebelum Paskah, tanpa menghitung hari minggu, karena hari Minggu
mengacu pada kebangkitan Kristus. Jadi sehingga hari-hari Minggu selama masa Prapaskah dilihat
sebagai semacam oasis dalam padang gurun, di mana ada
penyegaran untuk dapat melanjutkan perjalanan 40 hari menuju Paskah. Dari perhitungan mundur inilah penetapan
Rabu Abu diambil.
Perubahan istilah minggu
Sengsara ke minggu Prapaskah, terkait dengan masa 40 hari yang tidak lagi sepenuhnya dilihat sebagai masa sengsara (melulu dukacita dan pergumulan berat), sebab
sebenarnya sengsara Yesus hanya berkisar seminggu sebelum Paskah yaitu ketika
Yesus memasuki Yerusalem, dan
hari-hari terakhir-Nya menjelang penyaliban hingga kebangkitan.
Dalam tradisi gereja, masa 40 hari ini sering diisi
dengan ibadah-ibadah puasa, dengan penekanan pada perkabungan atas keberdosaan diri sendiri, pertobatan, pemeriksaan batin dan introspeksi diri (Censura Morum), pendekatan diri pada Tuhan melalui berpantang atau puasa, pengekangan diri dari berbagai kesenangan
dan kebiasaan pribadi, yang dilakukan oleh umat sambil
memusatkan perhatian pada pengorbanan Yesus.
Untuk penghayatan
Prapaskah, Majelis Gereja dapat memilih salah satu dari dua simbol yaitu :
a.
Pengalungan 6 helai kain ungu
(bukan stola), satu-per satu setiap minggu (atau bisa juga pote berbalut hitam)
pada salib yang diletakkan di sisi altar.
b.
Pemadaman 6 lilin, satu persatu
setiap minggu. Pada Minggu Prapaskah I, enam lilin dinyalakan 15 menit sebelum
ibadah. Saat prosesi, PF memadamkan satu lilin sebelum menerima Alkitab. Pada
minggu Prapaskah II, enam lilin tetap terpasang, tetapi hanya 5 yang
dinyalakan. Saat Prosesi PF memadamkan satu lilin sebelum menerima Alkitab.
Jadi pada minggu Prapaskah II, ada dua lilin yang padam. Demikian seterusnya,
hingga keenam lilin dipadamkan pada minggu Palmarum atau Prapaskah Keenam.
|
WARTA KLASIS PULAU JAWA
|
1.
Pemilu serentak (Pileg – Pilpres) tahun 2019
2.
Pengadaan Pastori Gereja Toraja Klasis Pulau Jawa.
3.
Pembangunan Gereja Tongkonan Toraja di Kupang (NTT).
4.
Pengurusan Surat Izin pendirian Gereja
Toraja di Semarang.
5.
Pengadaan Tanah pembangunan Gereja Cabang kebaktian Malang.
6.
Pembangunan Gereja
Jemaat Sion Pontianak.
7.
Pembangunan Gereja
Jemaat Sidoarjo.
8.
Pengadaan Tanah pembangunan Tongkonan Toraya
Tangerang.
“Karena itu hendaklah kamu
saling mengaku dosamu dan
saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar,
bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya”
Yakobus 5:16
Komentar
Posting Komentar